Darussalam.co.id - SEJARAH
sesungguhnya telah mengungkapkan satu fakta bahwa bangsa Indonesia bukan
saja bangsa yang besar karena kekayaan alamnya maupun kestrategisan
lokasi geografisnya, melainkan juga karena adanya peranan signifikan
dari pemuda-pemuda bangsa. Mungkin tanpa adanya campur tangan pemuda
dalam sejarah perjuangan bangsa, saat ini kita tidak dapat merasakan
nikmatnya kemerdekaan, indahnya hidup tanpa adanya penjajahan dan
kediktatoran serta ketidakadilan penguasa negeri ini.
Kaum muda
merupakan sosok yang penting dalam setiap perubahan, karena kaum muda
bergerak atas nilai-nilai idealisme dan moralitas dalam melihat
persoalan yang ada, demi tercapainya kesejahteraan bangsa. Mereka adalah
sosok yang merindukan perubahan dan sesuatu yang baru dalam hidup ini.
Karena itu tidak berlebihan, jika seorang founding father bangsa ini, Ir. Soekarno, berkata:
Mengapa Pemuda?
Mengapa
harus pemuda yang Soekarno pilih? Mungkin jawaban yang tepat adalah
karena pemuda merupakan golongan yang selalu bersikap kritis terhadap
berbagai situasi yang terjadi di masyarakat, golongan yang penuh
semangat dan gairah, seperti yang disebut di muka golongan yang memiliki
idealisme tinggi demi tercapainya kesejahteraan bangsa, serta golongan
yang dinamis dan kaya akan kreativitas. Selain itu pemuda juga merupakan
golongan yang nantinya akan meneruskan kemana negara Indonesia ini akan
berjalan.
Dalam konteks internasional, masalah kepemudaan (youth)
merupakan isu sekaligus problematika global karena menyentuh tataran
nilai sosial dan budaya masyarakat hampir di seluruh belahan bumi ini.
Masalah kepemudaan pun saat ini bukan hanya menjadi masalah negara kita,
melainkan telah berkembang sebagai wacana global dalam kurun waktu
lebih dari satu dekade terakhir. Pembahasannya cenderung menempati
posisi strategis dalam berbagai agenda pertemuan berskala bilateral,
regional dan multilateral.
Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan merupakan satu hal yang wajar
untuk terjadi. Adanya globalisasi membawa berbagai macam perubahan dalam
jiwa pemuda-pemuda Indonesia calon penerus bangsa. Ada
perubahan-perubahan itu yang sifatnya baik, namun tidak sedikit pula
perubahan-perubahan yang sifatnya membawa pemuda-pemuda Indonesia pada
keterpurukan.
Bila
kita melihat betapa semangatnya Dr. Sutomo ketika mendirikan organisasi
pergerakan yang pertama, Budi Utomo, dalam usianya yang belum genap 20
tahun, bagaimana perjuangan luhur pemuda dalam memperkenalkan konsep
persatuan bangsa pada pelaksanaan sumpah pemuda, dan bagaimana
dahsyatnya Wikana dan Yusuf Kunto dalam Peristiwa Rengasdengklok, sulit
bagi kita untuk menemukan semangat semacam itu lagi dalam jiwa pemuda
Indonesia di era globalisasi semacam ini.
Sebenarnya
saat ini masih ada pemuda-pemuda yang masih peduli akan nasib bangsa
kita. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya mengajak
pemuda-pemuda lainnya untuk ikut aktif berkontribusi dalam membangun
negeri ini. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pemuda-pemuda
Indonesia saat ini memanglah sangat kompleks, mulai dari masalah
pengangguran, krisis mental, krisis eksistensi, hingga masalah dekadensi
moral.
Belum
lagi banyaknya pemuda yang terjebak dalam lingkaran apatisme,
hedonisme, yang semuanya mengarah pada satu hal yang disebut antisosial.
Padahal permasalahan yang dihadapi bangsa kita saat ini cukup besar dan
sulit diselesaikan apabila pemuda penerus bangsa bermental antisosial.
Masalah yang paling kompleks adalah masalah kepemimpinan.
Bagaimana
bisa bangsa ini terus mempertahankan eksistensinya apabila
pemuda-pemuda Indonesia sebagai kader penerus perjuangan bangsa tidak
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik? Bangsa ini merindukan
pemuda-pemuda bermutu. Rindu akan pemuda penerus bangsa yang mampu untuk
membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sudah
lama Indonesia mengalami krisis multidimensional. Mulai dari krisis
ekonomi, moneter, hukum, moral, dan sebagainya. Melihat rupa-rupa
masalah yang terjadi di negeri ini belakangan, agaknya kita benar-benar
membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu mengubah Indonesia ke arah yang
lebih baik serta mampu “mengemban” amanat rakyatnya. Masalah yang
sering kali dihadapi pemimpin-pemimpin kita adalah masalah kepercayaan.
Sering kali pemimpin yang terpilh tidak dapat menunjukkan
kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin.
Peran Pemuda Saat Ini
Untuk
itu marilah pemuda Indonesia, pemuda harapan bangsa, latihlah terus
jiwa kepemimpinan dalam diri kita. Latihlah jiwa pemimpin yang dekat
dengan rakyat, karena untuk apa menjadi pemimpin apabila hanya duduk di
atas singgasana tanpa memperdulikan nasib rakyat. Suatu perubahan
seringkali tidak perlu menunggu orang banyak. Dia akan bergulir dengan
sendirinya bersama para pemuda yang teguh dengan komitmennya untuk
perubahan.
Kita
sebagai pemuda harapan bangsa, pemuda yang dirindukan ibu pertiwi
marilah terus melakukan optimalisasi diri. Tidak perlu memulai dari
hal-hal yang besar, tapi mulailah dari hal-hal yang kecil. Mulailah dari
diri kita sendiri, kemudian ajaklah lingkungan sekitar kita. Teruskan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia karena kita, pemuda Indonesia,
merupakan ahli waris cita-cita bangsa yang sah dan sekaligus sebagai
generasi penerus.
Perjuangan
kita saat ini sudah bukan lagi dengan mengangkat senjata, bergerilya,
dan berunding sana-sini, namun masih banyak bentuk perjuangan lain yang
dapat kita lakukan untuk memaknai kemerdekaan dan menunjukkan
nasionalisme kita. Menggunakan produk dalam negeri, berkarya dan
berprestasi sesuai bidang masing-masing. Para pemuda juga harus bersatu
satu sama lain dan jangan mudah terpecah belah demi keutuhan NKRI.
Peran
kita saat ini adalah menjadi bagian dari masyarakat aktif mendorong
kemajuan bangsa dengan melakukan berbagai kegiatan yang konstruktif,
baik melalui organisasi kepemudaan maupun profesi yang digeluti. Peran
masa depan dilakukan dengan membekali diri dan mengisi kompetensi.
Sehingga ketika nanti mencapai tahap dewasa, pemuda dapat meneruskan
tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini dengan baik dan bertanggung
jawab.
Posting Komentar